Intro: Di dalam gerimis, penuh rahmat, dia tersungkur cendawan akrab, sesegar pagi dan permai damaikan nun di pinggir rimba, lantas mendambakan cinta sempurna, dari jiwa, bakal surinya di dalam kelambu, mendung ungu, dia tersalut kilauan kayangan, pedoman, ikhtiar dan arah persis aku tak mengangankan, hidup sederhana menyamai, hari-hari, mimpi-mimpi nya.. sendiri meratapi sekalungan sengsara dan menelan siksa pahit maung pada pujangga terbukti kasihnya hanya sengatan berbisa menguntum gerigis besi kaca dan pawaka tak tersedar menyeresapi ke pusat keinsanan membibitkan titis-titis sepekat warna darah dan dosa